Selasa, 10 Januari 2012

Peran Pemuda dalam kehidupan bermasyarakat

pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam tatanan kehidupan manusia dan masyarakat secara umum. Ir. Soekarno, presiden pertama republic tercinta ini pernah mengatakan: “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku ubah dunia.”
Dalam Al-Qur’an, pemuda disebut dengan fatan. Misalnya sebutan Fatan yuqaalu lahu Ibrahim untuk Nabi Ibrahim muda, yang ketika itu sedang dicari oleh Raja Namrud karena dituduh menghancurkan patung-patung berhala. Juga sebutan fityatun untuk para pemuda Ashabul Kahfi.

Sedangkan dalam Hadits, pemuda disebut sebagai syaab. Misalnya dalam hadits "Lima Perkara Sebelum Lima Perkara Lainnya": syabaabaka qabla haramika (masa mudamu sebelum masa tuamu). Juga dalam hadits "Tujuh Golongan Yang Mendapat Naungan Allah": syaab nasya-a fii ‘ibadatillah (pemuda yang tumbuh besar dalam ibadah dan taat kepada Allah).


Pemuda merupakan fase untuk memberi dan mencurahkan segenap tenaga dan kemampuan untuk memikul segala beban. Karena itu, pemikul panji-panji dakwah dan risalah sejak terbitnya fajrul islam adalah para pemuda. "Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhannya, dan Kami beri mereka bimbingan lebih banyak lagi," (QS. Al Kahfi: 13).

Masyarakat membutuhkan peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.
Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.
Di Indonesia, ada Soekarno dan tokoh-tokoh pergerakan pemuda di Indonesia pada zaman pra kemerdekaan. Sebut saja misalnya SDI (Serikat Dagang Indonesia), Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia yang dipelopori oleh Muhammad Hatta, Sumpah Pemuda, dan atau Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri.
Bung Karno disebut-sebut orang yang memiliki semangat menyala-nyala dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, ketika beranjak senja, beliau dianggap tidak mampu lagi meneruskan kepemimpinannya di negara Indonesia, demikian pula dengan banyak pemimpin lainnya. Ini menunjukan bahwa pemuda memegang peranan yang sangat besar di dalam proses perubahan dan eprtumbuhan serta perkembangan suatu masyarakat.
meskipun demikian, fakta menunjukan bahwa tidak semua pemuda memiliki semangat juang yang positif. Maraknya penggunaan narkoba serta penyalahgunaan obat-obat bius lainnya memaksa kita untuk menyadari bahwa banyak sekali yang harus dilakukan untuk membina kaum muda agar energinya yang sangat banyak tersalur kepada hal-hal yang positif..

untuk itu dibutuhkan pembelajaran yang intensif dan pembekalan agama yang mumpuni untuk melindungi dan menambah kesadaran para pemuda bahwa hanya pada dirinyalah yang mampu merubah bangsa maupun dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar